Selasa, 23 November 2010

Makalah


KATA PENGANTAR
Bakso merupakan makanan yang sangat populer bahkan digemari di Indonesia, dari kalangan muda hingga kalangan tua, dari golongan bawah maupun golongan atas. Hampir disetiap tempat kita dapat menjumpai para pedagang-pedagang bakso. Dari yang berjualan di kios-kios sampai pedagang-pedagang yang menjajakan jualannya menggunakan gerobak. Bakso yang kita kenal terbuat dari daging, memiliki macam-macam jenis, antara lain: bakso urat, bakso daging isi, dan bakso telur.
Dalam pembahasan kali ini, kita berkesempatan untuk membahas bagaimana cara/proses makanan yang bercita rasa lezat ini dibuat.


















BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien berarti 'daging giling', hal ini menunjukkan bahwa bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia. Akan tetapi kini kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, bakso umumnya terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet. Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengkonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati. Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.





TUJUAN                                                                
Menambah variasi makanan yang ada di Negara Indonesia, meningkatkan pendapatan si penjual.

SASARAN
Semua orang yang suka terhadap makanan ini.


















BAB 2
CARA PEMBUATAN

Berikut adalah bagan tahapan-tahapan atau proses dalam pembuatan bakso:



 

















Penjelasan dari  bagan proses pembuatan bakso diatas:
1.Pemotongan daging
Proses pertama dari pembuatan bakso adalah memotong daging. Tentu daging yang dipilih bukanlah daging sembarangan, yakni daging sapi yang masih segar agar mendapatkan hasil yang memuaskan bukan hanya untuk penjual, bahkan pembeli yang mengkonsumsi juga dapat puas memakannya.
2.Penggilingan daging
Daging digiling dengan mengunakan grinder(sebuah alat giling) kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai agak halus, kemudian gilingan daging dimasukan kedalam mesin chopper, bersamaan dengan  es batu, garam, lada halus, MSG.
3. Penghalusan daging
Dalam tahap ini dilakukan pencampuran tepung tapioka, tapi sebelumnya dibutuhkan perbandingan daging dan tepung agar menghasilkan gilingan yang bagus. Kemudian tepung tapioka, sagu, dan sedikit es batu dimasukan kedalam mesin chopper untuk digiling hingga halus selama kurang lebih 10menit.
1.                  Pembuatan bola bakso
*        Siapkan sebuah baskom berisikan air hangat yang berguna untuk menaruh hasil dari bulatan-bulatan bola bakso.
*        Adonan bakso dibulatkan dengan menggunakan tangan sesuai ukuran yang diinginkan, dan diambil dengan menggunakan sendok.
*        Bola-bola daging yang terbentuk kemudian dimasukan kedalam air hangat yang telah di siapkan tadi.
2.                  Perebusan
Apabila bola-bola yang telah dimasukan kedalam air hangat  terapung, kemudian bola-bola tersebut direbus. Proses perebusan dilakukan dua tahap agar permukaan bakso tidak keriput dan pecah akibat suhu yang terlalu panas.
Tahap perebusan pertama: bakso dimasukan kedalam panci berair panas sampai bakso mengeras dan terapung.
Tahap perebusan kedua: setelah perebusan pertama, bakso didinginkan terlebih dahulu lalu direbus kembali.
Proses perebusan kurang lebih membutuhkan waktu satu jam.
4. Penyajian
Setelah proses pembuatan bakso selesai, mulailah kita menyajikan sesuai selera anda,  dengan tahap-tahap tersebut :
·                    Siapkan mangkuk
·                    Masukkan bumbu dasar seperi: garam, mecin, seledry, bawang goreng.
·                    Kemudian masukkan mie sesuai selera konsumen
·                    Masukkan bakso, dan kuah ke dalam mangkuk


Setelah itu bakso siap di sajikan selagi hangat






















BAB 3
KESIMPULAN
Jadi bakso termasuk dalam makanan yang digemari oleh setiap karena rasanya yang enak dan  khas.

SARAN
Dari pengamatan hasil kelompok kami saran kami agar menyediakan mesin untuk menggiling daging agar dapat meminimalisasi pengeluaran.
Selebihnya tidak kami temukan kekurangan pada tahap-tahap maupun lokasi pembuatan bakso.
















GALERI FOTO

H:\Images\Image0350.jpg



H:\Images\Image0349.jpgH:\Images\Image0352.jpg
H:\Images\Image0344.jpgH:\Images\Image0341.jpgH:\Images\Image0358.jpgH:\Images\Image0355.jpgH:\Images\Image0354.jpgH:\Images\Image0356.jpg

Senin, 01 November 2010

Disain dan Perilaku Organisasi


Pengertian Organisasi

Kita selalu berkaitan dengan organisasi dalam berbagai aktifitas. Misalnya tim olahraga dan organisasi sosial, kelompok agama.
Pengertian menurut Boone dan Kurtz:
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu:
  1. interaksi manusia
  2. kegiatan mengarah pada tujuan
  3. struktur

Organisasi Formal dan Informal

Dalam organisasi memiliki 2 komponen:
  1. Organisasi formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan kewenangan, tanggung jawab dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Organisasi formal merupakan bagian dapat dilihat pada bagan organisasi. Faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal:
·        Wewenang
·        Tanggung jawab
·        Pertanggung jawaban
·        Delegasi
·        Koordinasi

  1. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Dalam organisasi informal terdapat istilah Sistem Tanaman Rambat yakni: Komunikasi yang terjadi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut.
Dalam kelompok kerja terdapat 3 kategori karyawan:
·        Anggota-anggota kelompok dalam(inner group)
·        Anggota-anggota kelompok pinggir(fringe group)
·        Anggota-anggota kelompok(out group)

Sentralisasi Vs desentralisasi

Istilah sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai dalam kehidupan manajemen.

Organisasi yang disentralisir
Organisasi ini merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Kebaikan organisasi yang disentralisir (1) Pengendalian lebih efektif (2) Memperpendek jangka pengambilan keputusan (3) memungkinkan seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.


STRUKTUR ORGANISASI DAN
PENYUSUNNYA

Pembentukan struktur organisasi

Struktur organisasi formal didasarkan pada 3 elemen kunci setiap organisasi, yakni:
  • Interaksi kemanusiaan
  • Kegiatan yang terarah ke tujuan
  • Struktur
Manajemen harus mengkordinir karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual.

Hirarki Tujuan
Hirarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Hirarki tujuan organisasi:
Tujuan perusahaan => Tujuan divisi => Tujuan departemen => Tujuan kelompok kerja => Tujuan karyawan individual.

Departementalisasi
Kegiatan-krgiatan produksi ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan dan personalia. Masing-masing ditugaskan departeman yang berbeda-beda.

Wewenang dan Tanggung jawab
Manager harus menugaskan kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial yang disebut pendelegasian. Disamping tanggung jawab bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab dan harus memberikan pertanggung jawabannya itukepada atasannya.
Banyak pendapat mengatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung 4-8 orang bawahan.

Bentuk-bentuk struktur organisasi

Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan organisasi, maka dibutuhkan bagan yg dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab.

Organisasi
a. Kebaikan Organisasi Garis
·        Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
·        Pimpinan dapat lebih cepat mengambil keputusan.
·        Pimpinan dapat lebih cepat memberi perintah
·        Menghemat biaya

b. Keburukan Organisasi Garis
·        Sering terdapat birokrasi yang menghambat
·        Tidak ada spesialisasinya
·        Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian

Organisasi Garis dan Staf
Merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahan.
Bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli yg dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi.
  1. Kebaikan Organisasi dan Staf
·        Pimpinan dapat lebih leluasa dalam memberikan saran
·        Staf dapat membantu dalam mengatasi berbagai persoalan
·        Staf dapat mendidik para petugas
·        Adanya kesatuan dalam pimpinan

  1. Keburukan Organisasi Garis dan Staf
·        Kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah.
·        Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada stafnya
·        Sifat dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

Organisasi Fungsional
Dalam organisasi fungsional, manager adalah seorang spesialis dan bawhan mempunyai pimpinan.manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
Frederick W Taylor dengan scientific managementnya telah mengemukakan ide dalam organisasi fungsional untuk sebuah pabrik.
  1. Kebaikan Organisasi Fungsional
·        Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
·        Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
  1. Keburukan Organisasi Fungsional
·        Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
·        Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
·        Kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
·        Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer


Organisasi Komite
Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut:
  1. Suasananya santai dan bersifat informal
  2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugasnya
  3. Komite mengetahui tentang tugas yang dibebankan kepadanya
  4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan anggota yang lain
  5. keputusan diambil secara konsensus
  6. masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
  7. ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain

komite disebut juda sebagai panitia.
  1. Kebaikan komite
·        Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat
·        Keputusan diputuskan secara bersama-sama
·        Menciptakan koordinasi yang lebih baik
·        Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana

  1. Keburukan komite
·        Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
·        Keharusan untuk berkompromi
·        Sering menimbulkan simpang siur dalam organisasi
·        Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan

Organisasi Matrik
Dalam dua dekade sudah mulai banyak organisasi yang menggunakan pendekatan baru yang disebut organisasi matrik, digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan staf yang sudah ada.
  1. Kebaikan Organisasi Matrik
·        Luwes
·        Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah utama yang spesifik
·        Memberikan alatinovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
  1. Keburukan Organisasi Matrik
·        Akan banyak masalah muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
·        Manager proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berbeda
·        Konflik dapat muncul antara manager proyek dengan manager bagian lain


PERILAKU KEORGANISASIAN

Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan dan kepemimpinan.

Kelompok Kerja

Dalam organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja.
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang seara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa(sama) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Kebutuhan-kebutuhan bagi para anggota dapat berupa: (1)kebutuhan berkomunikasi (2)kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi (3)kebutuhan akan keamanan dan perlindungan.
Keanggotaan juga bergantung pada banyak hal, yaitu: (1)keakraban satu dengan yang lain (2)kepentingan bersama (3)pekerjaan serupa (4)persahabatan.

Motivasi

Motivasi merupakan motif intern yag menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka lakukan. Setiap orang dapat memiliki motif yang sangat berbeda untuk mengerjakan sesuatu yang sama. Kebutuhan akan menimbulkan motif yang selanjutnya mengarah kepada perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

*Jenjang kebutuhan karyawan
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dapat memotivasi perilaku manusia, sedangkan kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak akan lama menjadi memotivator meskipun dapat muncul kembali sebagai motivator.
Teori motivasi dari Maslow menekankan pada dua ide dasar, yaitu:
(1)orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
(2)kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika sebuah kebutuhan terpenuhi, kebutuhan yang lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.

Pekerjaan dan Sikap Jabatan

Max weber lah orang yang pertama kali menggunakan istilah ”Etika Protestan” dalam bukunya yang berjudul Protestan Ethic and the spirit of Capitalism”. Yang memperlihatkan bahwa yang dinamakan etika ikerja itu tidaklah sekuat di Amerika. Keyakinan bahwa kerja keras adalah baik juga merupakan bagian dari etika kerja.
Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap ke arah supervisi kerja.
Musselmah dan Jackson, kepuasan jabatan itu di pandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi.
Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

Kepemimpinan

Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini merupakan bagian penting dalam memahami perilaku kerja.
Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan iklim kerja bagi karyawan. Sebagai contoh sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang lebih menekankan etika kerja yang kuat, persaingan, loyalitas perusahaan, dan pengambilan keputusan yang rasional.